Inovasi Teknologi Kandang Ayam Tertutup Dibahas Mendalam Dalam FGD Kolaborasi Peneliti Poltekbos dan
Focus Group Discussion (FGD) bertema “Teknologi pengelolaan kandang ayam tertutup” digelar di Luwu Meeting Room, lantai 2, Novotel Makassar Grand Shayla City Center, Sabtu (19/10).
Acara ini dibuka oleh Direktur Politeknik Bosowa, Dr. Ridwan dan menghadirkan sejumlah narasumber penting.
Diantaranya Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa Muhammad Chaerul Aswar, serta perwakilan dari PT. Charoon Pokphand, Bapak Ir. Sopyan Haris.
Hadir pula dalam acara ini Kepala PT. Bintang Sejahtera Bersama (BSB), Abdul Kadir, serta para akademisi dan peneliti dari Politeknik Bosowa.
Seperti tim inovokasi yang dipimpin oleh Dr. Ir. Isminarti, S.T., M.T. bersama anggota peneliti lainnya, di antaranya Alang Sunding, SST., M.T., Ir. Irvawansyah, S.Pd., M.Pd., Riska Veronika, S.ST., M.Par., Muhammad Ali Chandra, S.ST.
Sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi seperti Teknik Mekatronika, perawatan dan perbaikan mesin, teknik listrik, dan perhotelan juga turut hadir.
Dalam FGD ini, diskusi berlangsung sangat dinamis, berfokus pada teknologi yang dapat membantu peternak ayam broiler.
Chaerul Aswar menjelaskan, ayam broiler merupakan unggas komersial yang dapat menghasilkan daging dalam waktu singkat.
Keberhasilan dalam beternak ayam bergantung pada tiga unsur utama, yaitu manajemen (pengelolaan), breeding (bibit), dan feeding (pakan).
Perwakilan dari Politeknik Bosowa, khususnya dari program studi Teknik Mekatronika, memaparkan bagaimana teknologi dapat berkontribusi dalam meningkatkan sistem sirkulasi udara.
Terutama melalui pengendalian blower di kandang ayam tertutup. Tim peneliti juga menjelaskan inovasi manajemen sekam dengan menggunakan probiotik yang dicampur dengan M4, gula merah, dan air sebagaimana dijelaskan oleh narasumber.
Proses ini melibatkan pembalikan kotoran dan penyemprotan probiotik yang dapat mengurangi kadar amoniak dalam kandang, suatu tugas yang dapat diotomatisasi dengan robot.
Narasumber dari PT. Charoon Pokphand, Sopyan Haris, juga menekankan pentingnya ventilasi dalam pengelolaan kandang ayam tertutup.
Ia menjelaskan bahwa di dunia ayam ada juga disebut broiler modern dimana ayam bertumbuh secara cepat dan lebih efisien dalam mengkonversi apa yang dimakan untuk menghasilkan berat maksimal.
Ini membuka peluang bagi pengembangan teknologi kontrol ventilasi yang lebih canggih.
Acara ini ditutup dengan kutipan inspiratif dari salah satu sastrawan perunggasan Indonesia: “Berikan semua yang ayam butuhkan, nanti ayam akan berikan yang kita inginkan,” yang menegaskan pentingnya memenuhi kebutuhan unggas demi keberhasilan usaha peternakan.
Acara ini menjadi platform penting bagi para pelaku industri peternakan, peneliti, dan akademisi untuk berkolaborasi dalam menghadirkan teknologi inovatif yang mendukung produktivitas peternakan ayam di Indonesia.