Jepang Butuh Tenaga Indonesia, Ini Tanggapan Direktur.
Sejumlah negara kini tengah membuka peluang bagi civitas akademika pendidikan vokasi. Info terbaru, industri dari Jepang membutuhkan talent yang menguasai pengelasan.
Hal tersebut Since Erna Lamba, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Kerakyatan,
yang mewakili Penjabat Gubernur Sulsel Prof. Zudan Arif Fakrullah, pada acara Vocational Talent Fair & Partnership Startup, Kamis, 7 November 2024, Novotel Makassar Grand Shayla.
Sebelumnya, Direktur Politeknik Bosowa Dr Ridwan ST, MT menjelaskan, pendidikan vokasi yang telah menampakkan hasil yang luar biasa. Revolusi Industri 4.0 menuju 5.0 bukanlah ancaman. Ada politeknik bersama konsorsium menjadi garda terdepan.
Sejalan dengan pendidikan vokasi, Since Erna Lamba menambahkan dunia industri dan bisnis, bukan hanya akademik, tapi juga tentang mereka yang mampu beradaptasi dengan perkembangan yang begitu cepat. Melalui pendidikan vokasi, lahir SDM, tenaga kerja yang siap memajukan industri di negeri ini.
"Masa depan bangsa ini, ada di tangan para inovator dan talenta dari dunia pendidikan vokasi," katanya.
Hadir pada kesempatan ini, Sejumlah pejabat dari kementerian, Pemprov, Pemkab, serta dari kalangan pengusaha, serta mitra industri.
Acara Vocational Talent Fair & Partnership Startup, ini diwarnai dengan pameran produk dari lembaga pendidikan vokasi, serta dialog bertema 'Kolaborasi Membangun Kemandirian Tenaga Kerja Vokasi untuk Indonesia Emas 2045'.
Acara dipandu dengan apik oleh Dr Isminarti dari Politeknik Bosowa dengan nara sumber Heddi Rohandi Agah, manran Direktur Politeknik Jakarta yang sekarang jadi Tim Pakar Kemitraan Penyelarasan Dunia Usaha dengan Dunia Industri, serta Caroline Darmawan, Corporate HR Recruitment & People Development.